Menjelang pertengahan bulan puasa, panen padi mulai dilakukan di beberapa wilayah Ponorogo. Tak seperti panen sebelumnya dimana musim tandur ketigo (tanam di awal musim kemarau) yang biasanya menghasilkan padi dengan kualitas baik, kali ini petani mengeluhkan minimnya hasil produksi.
“Biasanya rata rata bisa mencapai 1,1-1,2 ton. Ini tadi perkiraan tinggal 50% alias sekitar 6 kwintal. Penyebab menurunya produksi ini macam macam, pertama padi kena hama potong leher dan jamur, kedua musim ini sepertinya sedikit membingungkan karena meski kemarau tapi hujan kadang turun malam hari, yang seperti itu kurang bagus buat tanaman” ucap Pak Kaseman warga Juranggandul Kadipaten Jum’at 11/7/2014
Menurunnya produksi padi ini nampaknya tidak hanya terjadi di kawasan Babadan, karena dari perbincangan dengan petani di wilayah lain, rata rata menyatakan produksi kurang maksimal akibat serangan hama.’Kalau bisa balik modal sudah alhamdulilah,karena biaya produksi di musim kemarau cukup tinggi terutama untuk pengairan,sedangkan harga gabah kering masih di kisaran Rp 430.000,-”…ucap warga.