Perawatan Peralatan Penyiaran

Berdasarkan pengalaman, Radio kususnya Radio Komunitas sering memiliki masalah dengan peralatannya. Masalah ini akan berdampak pada kualitas siaran yang dihasilkan atau yang dipancarkan oleh radio tersebut. Kualitas siaran dari pemancar akan berdampak pula pada kualitas siaran pada radio penerima (receiver) yang dimiliki oleh anggota komunitas. Hal ini akan memiliki dampak selanjutnya, yaitu tingkat ketertarikan pendengar. Jika masalah dan dampak ini terjadi secara terus menerus, maka radio komunitas tersebut dapat saja ditinggalkan oleh pendengar.

Penyebab munculnya kerusakan pada peralatan radio dapat bermacam-macam, antara lain :
a.Faktor produksi : cacat produksi, karena panas berlebih, salah rangkai, dsb.
b.Faktor penggunaan (human error) : salah penggunaan, penggunaan yang terlalu berlebihan, salah penempatan/perletakan, dsb.
c.Faktor alam/cuaca : panas, hujan, petir, dsb.

Oleh sebab itu, perhatian penggunaan dan perawatan menjadi sangat penting agar peralatan perangkat radio komunitas dapat bekerja maksimal dan tahan lama. Penggunaan alat dipengaruhi oleh beberapa aspek, yaitu :
a.Pemahaman tentang alat
b.Pengalaman pihak lain
c.Pengalaman dan kebiasaan pribadi
d.Budaya setempat
e.Kondisi alam
f.Tujuan, Kebutuhan vs Keinginan

Terkadang, faktor diatas juga ditentukan oleh kondisi alat itu sendiri, namun sering pula kondisi alat kurang diperhatikan dengan seksama (sebaik-baiknya). Beberapa kasus menunjukkan seringnya terjadi kerusakan alat dikarenakan:
a.Kurang paham. Misal : pada saat menyalakan radio, pemancar dinyalakan dahulu selang 5 – 10 menit baru audionya, agar pemancar kebih awet (pemancar diisi audio setelah siap pancar)
b.Teledor & asal-asalan. Misal : mematikan computer harus lewat ‘shut down’. Kebiasaan meletakkan microphon di lantai yang berdebu atau meletakkan CD/MP3 tidak pada tempatnya.
c.Memaksakan dan memaksimalkan penggunaan alat. Misal : menyalakan pemancar dan computer selama 24 jam non-stop. Apabila harus, perhatikan panas alat (apakah perlu penambahan kipas untuk pendingin?)
d.Tidak teratur. Misal : masing-masing penyiar memutar volume sesuka hati, tanpa ada petunjuk standart maksimal.
e.Yang penting keras. Misal : volume output diputar maximal tanpa kontrol hasil lewat radio monitor (bagaimana hasil kualitas audio? Trable? Bass? Vokal?). Belum tentu keras enak didengar.

About the Author